JAKARTA – Bunda PAUD Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal dianugerahi Penghargaan Wiyata Darma Madya Kategori Bunda PAUD Provinsi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Penghargaan diserahkan oleh Bunda PAUD Nasional, Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin dan dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, pada puncak acara Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2023, yang diadakan di Mercure Convention Center Ancol Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Riana Sari Arinal memperoleh penghargaan ini sebagai pengakuan atas dedikasi dan komitmen luar biasanya dalam menjalankan peran serta tanggung jawabnya dalam mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus menuju PAUD berkualitas.
Dalam kesempatan tersebut, Riana Sari Arinal menyampaikan ungkapan syukur atas penghargaan yang diberikan.
“Terima kasih atas penghargaan ini, alhamdulillah. Semoga ini menjadi penyemangat kita untuk terus mewujudkan PAUD yang berkualitas di Provinsi Lampung,” ujar Riana Sari.
Kemendikbudristek memberikan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi kepada para Bunda PAUD tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota atas peran penting dalam mendukung Merdeka Belajar Episode 24: Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Apresiasi ini diberikan berdasarkan inovasi dan aksi nyata yang telah dilakukan oleh para Bunda PAUD dalam membela serta mendukung tiga target perubahan dalam Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan di wilayah masing-masing.
Sementara itu Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, Kemendikbudristek, Iwan Syahril mengapresiasi peran semua pihak pada Selasa (7/11/2023) malam.
“Saya sangat menghargai peran semua pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah, dinas pendidikan, mitra, serta tentunya Bunda PAUD dan Pokja PAUD yang telah bekerja sama untuk mencapai target-target perubahan dalam Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan,” ujarnya.
Tiga perubahan praktik pembelajaran tersebut mencakup penghapusan tes calistung pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SD, penerapan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama di PAUD dan SD, serta menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak PAUD dan SD dalam implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan di wilayah masing-masing.