Pengelolaan Biaya Pencemaran Berbasis Akuntansi Syariah, Perspektif Lingkungan dan Keuangan

Oleh: Athaya Aqilla
Mahasiswa Prog studi Akuntansi Syariah
FEB UIN Lampung

NPM 2151030127 kls F fakultas ekonomi dan bisnis islam pi

Salah satu dampak negatif yang dihasilkan perusahan adalah limbah produksi. Limbah produksi dari hasil operasional perusahaan memiliki kemungkinan dapat merusak lingkungan sekitar perusahaan. Sehingga, limbah sebagai residu operasional perusahaan memerlukan penanganan dan pengelolaan secara khusus agar dampak negatif ini tidak menjadi lebih luas. Penanganan dan pengelolaan ini dilakukan dengan mengeluarkan biaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Biaya-biaya ini yang kemudian dimanajemen untuk diminimalisir sehingga memperoleh keuntungan. (Ramadani, 2022)

Namun, di sisi lain, perusahaan juga harus mempertahankan keseimbangan ekonomi dan menjaga keuntungan mereka. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk mengelola biaya pencemaran yang berbasis pada akuntansi syariah. Akuntansi syariah melibatkan aspek-aspek etika dan moral dalam keuangan dan bisnis. Oleh karena itu, penggunaannya dapat membantu perusahaan dalam mencapai keseimbangan antara keuntungan dan lingkungan. Pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah merupakan suatu strategi perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan. Pencemaran lingkungan telah menjadi isu global yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, produksi industri dan konsumsi energi juga meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan polusi dan dampak negatif terhadap lingkungan.

Di dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 pasal 1 ayat 2 adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Oleh karena itu, limbah tersebut harus di proses dengan baik agar tidak terjadi pencemaran, baik pencemaran air, pencemaran tanah dan pencemaran udara. Untuk itu diperlukannya biaya lingkungan yang bisa meminimalisir pencemaran yang timbul. (Nur Wahyu Ningsih, Nurlaili, 2022).

Biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah mencakup biaya-biaya yang timbul dari kegiatan pencemaran, seperti biaya pengelolaan limbah, biaya restorasi lingkungan, biaya pembersihan, biaya kompensasi kepada pihak yang terkena dampak pencemaran, dan lain sebagainya. Selain itu, biaya-biaya yang terkait dengan pengendalian dan pencegahan pencemaran juga harus dicatat dan diukur. Tujuan dari pengukuran biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah adalah untuk mengetahui besarnya kerugian yang timbul akibat kegiatan bisnis yang merusak lingkungan, serta untuk memastikan bahwa entitas bisnis bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan. Dengan demikian entitas bisnis akan lebih memperhatikan aspek lingkungan dan dapat meminimalisir dampak negatif pada lingkungan melalui kegiatan bisnisnya.

Strategi Perusahaan dalam Pengelolaan Biaya Pencemaran Berbasis Akuntansi Syariah

Sumber pencemaran dapat berasal dari berbagai aktivitas manusia dan alamiah, antara lain: Industri: Aktivitas industri seperti pembuatan bahan kimia, pembakaran bahan bakar fosil, dan pengolahan limbah industri dapat mencemari udara, air, dan tanah. Transportasi: Kendaraan bermotor dapat menghasilkan emisi gas buang yang mencemari udara. Pertanian: Penggunaan pestisida, pupuk kimia, dan pengelolaan limbah ternak dapat mencemari tanah dan air. Rumah tangga: Kegiatan sehari-hari seperti memasak, membersihkan, dan membuang sampah dapat mencemari udara dan air. Limbah: Pembuangan limbah dari rumah tangga dan industri dapat mencemari air dan tanah. Alamiah: Letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dan debu dari gurun dapat mencemari udara.

Akuntansi lingkungan diterapkan untuk menjaga lingkungan dari bahaya limbah yang ditimbulkan, apabila perusahaan memiliki niat untuk memberikan rasa aman dari bahaya limbah kepada masyarakat sekitar maupun penghuni kawasan industri itu sendiri (Review et al., 2020). Akuntansi Lingkungan dilihat dari perspektif islam yaitu manusia sebagai khalifah dibumi diberi tanggung jawab untuk menjaga keselamatan dibumi. Timbulnya bencana alam disebabkan dua faktor yaitu atas kehendak Allah SWT dan atas perbuatan manusia. Manusia sering melakukan eksploitasi terhadap lingkungan berdasarkan hawa nafsunya untuk memperoleh keuntungan sebanyak- banyaknya tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan. Manusia memiliki daya inisiatif dan inovasi yang tinggi sehingga kemajuan ilmu diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat alat-alat yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia. Sejalan dengan kemajuan tersebut kerusakan lingkungan semakin marak. Seperti penebangan pohon secara berlebihan, pabrik-pabrik membuang limbah kesungai tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu, polusi udara akibat aktivitas pabrik yang tidak memakai bahan ramah lingkungan, dan lain-lain. Seharusnya manusia memikirkan dampak dari kerusakan pencemaran udara, air, dan tanah yang sangat membahayakan keselamatan makhluk-makhluk hidup lainya. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwasanya manusia sebagai khalifah di muka bumi, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Itu semua menjadi alasan mengapa Allah SWT menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an pentingnya lingkungan hidup dan cara-cara islami dalam mengelola dunia. (Farida, n.d.)

Penilaian dampak lingkungan

Penilaian dampak lingkungan (PDL) adalah suatu proses evaluasi dampak lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh suatu kegiatan atau proyek tertentu. Tujuan PDL adalah untuk memperkirakan dampak lingkungan dari kegiatan atau proyek yang direncanakan dan memberikan informasi kepada pengambil keputusan dan masyarakat tentang dampak tersebut. PDL melibatkan pengumpulan dan analisis data lingkungan, seperti kualitas udara, kualitas air, keanekaragaman hayati, penggunaan lahan, dan lain-lain. PDL juga mencakup partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan dan penerapan tindakan pengurangan dampak lingkungan yang diperlukan. PDL sering kali merupakan persyaratan hukum untuk proyek-proyek besar yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan, seperti pembangunan pabrik, jalan tol, atau pembangkit listrik. PDL juga dapat dilakukan secara sukarela oleh organisasi atau individu yang ingin mengetahui dampak lingkungan dari kegiatan mereka dan berupaya untuk mengurangi dampak tersebut.

Perencanaan pengelolaan pencemaran

Perencanaan pengelolaan pencemaran adalah proses merencanakan cara-cara untuk mengendalikan dan mengurangi pencemaran di suatu daerah. Hal ini dapat melibatkan identifikasi sumber pencemaran, penentuan tingkat risiko, dan pengembangan strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa langkah dalam perencanaan pengelolaan pencemaran antara lain: Identifikasi sumber pencemaran: Langkah pertama dalam perencanaan pengelolaan pencemaran adalah mengidentifikasi sumber pencemaran di daerah yang akan dikelola. Hal ini meliputi sumber pencemaran dari industri, rumah tangga, transportasi, pertanian, dan lain-lain. Penentuan tingkat risiko: Setelah identifikasi sumber pencemaran, langkah selanjutnya adalah menentukan tingkat risiko yang dihasilkan dari pencemaran tersebut. Ini akan membantu untuk menentukan prioritas dalam pengelolaan pencemaran.Setelah menentukan prioritas, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi pengelolaan pencemaran yang tepat agar dapat mengetahui efektivitas pengelolaan pencemaran, kemajuan yang telah dicapai, dan perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi pengelolaan pencemaran di masa depan.
Pelaksanaan pengelolaan pencemaran
Pengelolaan pencemaran adalah tindakan untuk mengurangi dampak negatif pencemaran terhadap lingkungan. Pelaksanaan pengelolaan pencemaran melibatkan beberapa langkah seperti identifikasi sumber pencemaran, pemantauan pencemaran, pengendalian pencemaran, dan pembersihan atau rehabilitasi lingkungan yang tercemar. Pelaksanaan pengelolaan pencemaran harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu melibatkan semua pihak yang terkait, mulai dari pemerintah, industri, masyarakat, hingga akademisi. Dengan pengelolaan pencemaran yang baik, diharapkan lingkungan dapat terjaga dan kualitas hidup manusia dapat meningkat.

Monitoring dan evaluasi Pengelolaan Biaya Pencemaran Berbasis Akuntansi Syariah adalah suatu proses yang penting dalam memastikan bahwa program pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Perspektif lingkungan dalam monitoring dan evaluasi ini meliputi penilaian terhadap dampak lingkungan dari kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan biaya pencemaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memantau dan mengevaluasi parameter-parameter lingkungan yang terkait, seperti kualitas air, udara, tanah, dan keanekaragaman hayati. Evaluasi juga dapat dilakukan dengan melihat tingkat keberhasilan program dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan limbah berbahaya. Sementara itu, perspektif keuangan dalam monitoring dan evaluasi ini meliputi penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi program pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh, serta melakukan analisis terhadap kinerja keuangan program. Secara keseluruhan, monitoring dan evaluasi Pengelolaan Biaya Pencemaran Berbasis Akuntansi Syariah dari perspektif lingkungan dan keuangan sangat penting untuk memastikan bahwa program ini efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya, sekaligus memperhatikan prinsip-prinsip syariah yang relevan
Implikasi Pengelolaan Biaya Pencemaran Berbasis Akuntansi Syariah pada Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan Pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah memiliki implikasi yang positif pada keseimbangan ekonomi dan lingkungan. Dalam sistem ekonomi Islam, prinsip keadilan dan keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan lingkungan sangat penting. Oleh karena itu, pengelolaan biaya pencemaran harus mempertimbangkan efeknya pada lingkungan serta memastikan bahwa biaya pencemaran yang dihasilkan oleh perusahaan dipertanggungjawabkan dengan benar.
Menjaga Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan, Dalam akuntansi syariah, biaya pencemaran dianggap sebagai biaya langsung dan tidak langsung yang harus dikelola dengan benar. Dengan mempertimbangkan efek pencemaran terhadap lingkungan, perusahaan dapat mengelola biaya pencemaran dengan lebih efektif dan efisien. Ini akan membantu menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan lingkungan yang penting dalam sistem ekonomi Islam
Mendorong Inovasi Teknologi Hijau, Pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah dapat mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi hijau. Dengan menghitung biaya pencemaran sebagai bagian dari biaya produksi, perusahaan akan terdorong untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan produksi mereka. Ini dapat menghasilkan inovasi teknologi hijau yang lebih baik dan membantu menjaga keseimbangan ekonomi dan lingkungan. Memperkuat Kepatuhan pada Prinsip Ekonomi Islam, Pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah dapat membantu memperkuat kepalaun pada prinsip ekonomi Islam. Dalam sistem ekonomi Islam, prinsip keadilan sangat penting, termasuk dalam mempertimbangkan dampak pencemaran pada lingkungan. Dengan memasukkan biaya pencemaran sebagai bagian dari biaya produksi, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mematuhi prinsip keadilan dan mempertimbangkan efeknya pada lingkungan.

Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas, Pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Dengan mengungkapkan biaya pencemaran sebagai bagian dari laporan keuangan mereka, perusahaan dapat memperlihatkan komitmen mereka pada keberlanjutan dan menjaga keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan. Ini juga dapat memperkuat hubungan antara perusahaan, masyarakat, dan lingkungan tempat mereka beroperasi.

Dalam kesimpulannya, pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah dapat memiliki implikasi positif pada keseimbangan ekonomi dan lingkungan. Dengan mempertimbangkan efek pencemaran terhadap lingkungan serta memastikan bahwa biaya pencemaran dipertang
Pengelolaan Biaya Pencemaran Berbasis Akuntansi Syariah memiliki implikasi dampak positif pada lingkungan dan keseimbangan ekonomi. Yaitu dapat Memotivasi perusahaan untuk menjaga lingkungan, dengan adanya biaya pencemaran yang harus ditanggung oleh perusahaan, perusahaan akan terdorong untuk menjaga lingkungan agar tidak terjadi pencemaran yang berlebihan. Perusahaan akan memperhitungkan biaya pencemaran dalam pengambilan keputusan bisnis, sehingga akan lebih memilih untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan dan memperhatikan aspek lingkungan dalam operasinya. Mendorong pengembangan teknologi ramah lingkungan Perusahaan akan terdorong untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang dapat mengurangi dampak pencemaran pada lingkungan. Hal ini akan membuka peluang bagi pengembangan teknologi baru yang berbasis pada prinsip-prinsip akuntansi syariah, sehingga dapat memperkuat hubungan antara ekonomi dan lingkungan. Menjaga keseimbangan ekonomi dan lingkungan Dengan adanya pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah, perusahaan akan dapat menjaga keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan. Perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan dari operasinya. Sehingga, kegiatan bisnis dapat berjalan dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup Dengan adanya pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah, perusahaan akan terdorong untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam operasinya. Hal ini dapat memperbaiki kualitas lingkungan hidup dan mencegah terjadinya dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan keanekaragaman hayati. Secara keseluruhan, pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah dapat membawa dampak positif pada lingkungan dan keseimbangan ekonomi. Hal ini dapat menciptakan keberlanjutan dalam pembangunan yang berkelanjutan dan memperkuat hubungan antara manusia dan lingkungan
Dampak positif pada keseimbangan ekonomi dan lingkungan , Pengelolaan Biaya Pencemaran Berbasis Akuntansi Syariah dapat memiliki dampak positif pada keseimbangan ekonomi dan lingkungan. Berikut adalah beberapa implikasi dan dampak positif yang dapat terjadi: Penghematan Biaya Pencemaran: Dengan menggunakan akuntansi syariah, perusahaan dapat mengelola biaya pencemaran dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Selain itu, penghematan biaya juga berarti perusahaan lebih ramah lingkungan karena mengurangi limbah dan polusi. Meningkatkan Kepatuhan: Biaya pencemaran yang terkait dengan kegiatan bisnis harus diakui dan dicatat secara akurat sesuai dengan prinsip akuntansi syariah. Dengan mengikuti prinsip akuntansi syariah, perusahaan akan lebih disiplin dan patuh terhadap aturan-aturan yang ada. Hal ini dapat membantu meningkatkan reputasi perusahaan dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dukungan terhadap Ekonomi Hijau: Dalam bisnis syariah, perusahaan diharapkan untuk mendukung ekonomi hijau dan lingkungan yang sehat. Akuntansi syariah dapat membantu perusahaan mencatat biaya pencemaran dan menyediakan laporan yang transparan dan akuntabel kepada para pemangku kepentingan. Ini akan membantu perusahaan dalam mendapatkan dukungan dan investasi dari investor yang peduli dengan lingkungan. Peningkatan Tanggung Jawab Sosial: Dalam bisnis syariah, perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dengan menggunakan akuntansi syariah, perusahaan dapat mencatat biaya pencemaran dan memastikan bahwa kegiatan bisnis mereka tidak merugikan masyarakat dan lingkungan. Ini akan membantu perusahaan memenuhi tanggung jawab sosial mereka dan memperkuat hubungan dengan masyarakat sekitar.

Dalam rangka mencapai keseimbangan ekonomi dan lingkungan yang lebih baik, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan penggunaan akuntansi syariah dalam pengelolaan biaya pencemaran. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan mereka sambil mempertahankan kualitas lingkungan yang baik dan memenuhi tanggung jawab sosial mereka sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Dampak positif pada reputasi perusahaan, Implikasi atau dampak positif dari pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah terhadap reputasi perusahaan adalah: Meningkatkan citra positif perusahaan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi syariah dalam pengelolaan biaya pencemaran, perusahaan akan terlihat lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat meningkatkan citra positif perusahaan di mata konsumen dan masyarakat luas. Menarik investor – Investor saat ini semakin memperhatikan faktor lingkungan dan sosial dalam memilih perusahaan untuk diinvestasikan. Dengan menerapkan pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah, perusahaan dapat menarik investor yang lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan. Memperkuat hubungan dengan pemerintah dan masyarakat – Pemerintah dan masyarakat saat ini semakin memperhatikan masalah lingkungan. Dengan menerapkan pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah, perusahaan dapat memperkuat hubungannya dengan pemerintah dan masyarakat. Dampak positif dari pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah terhadap keseimbangan ekonomi dan lingkungan adalah: Menjaga keseimbangan ekonomi dan lingkungan – Dengan mengelola biaya pencemaran secara efektif, perusahaan dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan dan mempertahankan keseimbangan ekonomi dan lingkungan. Mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan – Dalam pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah, perusahaan akan diharuskan untuk menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Hal ini akan mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Meningkatkan kualitas lingkungan – Dengan mengurangi dampak pencemaran yang dihasilkan, perusahaan dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan. Hal ini akan berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya Dengan demikian, pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perusahaan dan lingkungan sekitarnya.
Kesimpulan dan Saran , perusahaan menyusun laporan biaya lingkunganatau laporan terkait pengolahan limbah secara khusus dari laporan keuangan secara umum untuk memberikan informasi bagi pengendalian kualitas lingkungan sebagai bentuk usaha peningkatan kualitas lingkungan dan tanggung jawab terhadap lingkungan disekitar perusahaan.(Ramadani, 2022)
Dampak aktivitas perusahaan perlu dilaporkan sebagai perwujudan tanggung jawab perusahaan kepada stakeholder. Rendahnya kesadaran pelaporan dampak lingkungan disebabkan oleh beberapa kendala pelaporannya. Pentingnya akuntansi lingkungan perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan penerapannya. Berikut ini beberapa usaha meningkatkan pelaporan akuntansi lingkungan: 1) Menyusun standar akuntansi lingkungan. Dalam upaya keseragaman dan memenuhi fungsi keterbandingan, 2) Mewajibkan untuk menerapkan pedoman pelaporan yang sudah ada. Karena keseluruhan aktivitas perusahaan akan berdampak pada masyarakat dan lingkungan dalam jangka panjang demi menjaga pembangunan yang berkelanjutan. 3) Memberikan penghargaan atas perusahaan yang telah menyelenggarakan Sustainability Reporting. yang diharapkan akan meningkatkan reputasi perusahaan dan kemudian kesadarannya dalam melaporkan apa saja yang telah mereka lakukan untuk memberikan nilai tambah yang berdampak pada lingkungan. 4) Melakukan audit lingkungan. Sustainability reporting harus disertai de- ngan audit lingkungan guna meningkatkan kredibilitas pelaporan. 5) Mengembangkan mekanism Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan penerapan kewajiban lingkungan. Melalui pembentukan komite CSR dalam komponen governance, diharapkan pelaksanaan green accounting dan sustainability reporting akan lebih handal dan mengalami peningkatan. (Call et al., 2013). Pemerintah atau pemberi kebijakandiharapkan membuat peraturan yang mewajibkan seluruh perusahaan untuk melaporkan biaya lingkungan pada annual report; (2) bagi perusahaan diharapkan dapat menganggarkan biaya lingkungan di setiap produksi; (3) bagi penulis selanjutnya untuk dapat mengeneralisasi hasil penelitian ini.(Nur Wahyu Ningsih, Nurlaili, 2022)
Berdasarkan pembahasan mengenai Pengelolaan Biaya Pencemaran Berbasis Akuntansi Syariah pada Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan, dapat disimpulkan bahwa pendekatan akuntansi syariah dapat digunakan sebagai landasan dalam mengelola biaya pencemaran dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan. Dalam pengelolaan biaya pencemaran, perusahaan perlu melakukan pengukuran biaya secara komprehensif dan memasukkan biaya sosial dan lingkungan sebagai bagian dari biaya produksi. Selain itu, perusahaan juga perlu mempertimbangkan dampak dari kegiatan produksinya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar serta mengupayakan pengurangan dampak negatif tersebut. Pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah juga memperhatikan prinsip-prinsip syariah dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya. Misalnya, perusahaan perlu memperhatikan prinsip keadilan, kebebasan, tanggung jawab sosial, dan keterbukaan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, saran untuk pengelolaan biaya pencemaran berbasis akuntansi syariah pada keseimbangan ekonomi dan lingkungan yaitu: Menerapkan pendekatan akuntansi syariah dalam pengukuran biaya produksi, termasuk biaya sosial dan lingkungan, sebagai bagian dari biaya produksi. Memperhatikan dampak kegiatan produksi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar serta mengupayakan pengurangan dampak negatif tersebut. Memperhatikan prinsip-prinsip syariah dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya, seperti prinsip keadilan, kebebasan, tanggung jawab sosial, dan keterbukaan. Menyediakan informasi yang transparan mengenai pengelolaan biaya pencemaran kepada stakeholder. Mengembangkan program tanggung jawab sosial perusahaan yang fokus pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Melakukan evaluasi dan perbaikan terus-menerus terhadap pengelolaan biaya pencemaran untuk memastikan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan terjaga.
Daftar Pustaka
Call, D. A. N., Papers, F. O. R., Ketintang, K., & Ketintang, J. (2013). GREEN ACCOUNTING , MENGAPA DAN BAGAIMANA ? 978–979.
Farida, D. N. (n.d.). AKUNTANSI LINGKUNGAN : KAJIAN PENERAPAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM ( STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII )). Seminar Nasional Dan The 3rd Call for Syariah Paper, 82–98.
Nur Wahyu Ningsih, Nurlaili, A. Z. (2022). Biaya Lingkungan dan Kinerja Keuangan Perusahaan dalam Ekonomi Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(03), 3349–3356.
Ramadani, N. (2022). IMPLEMENTASI AKUNTANSI BIAYA LINGKUNGAN ( ENVIRONMENT COST ) PADA PT . PENYELESAIAN MASALAH PROPERTI ( PMP ) UNIT INDUSTRI BOBBIN JEMBER.
Review, F., Auliya, N., Abdullah, M. W., Akuntansi, J., Islam, U., & Alauddin, N. (2020). GREEN ACCOUNTING : REFLEKSI HAK ASASI MANUSIA DALAM. 1(32), 97–110.

Pos terkait