BANDARLAMPUNG – Pertumbuhan makro ekonomi Lampung yang didukung oleh dana APBD tahun 2021 dinilai belum optimal oleh Fraksi PDIP DPRD setempat.
“Fraksi PDIP DPRD Lampung menilai bahwa makro ekonomi yang didukung oleh APBD Lampung yang dilakukan Pemprov dalam menggerakkan ekonomi tahun 2021 belum optimal,” kata Juru Bicara Fraksi PDIP DPRD Lampung Ketut Romeo di Sidang Paripurna, Selasa (5/7).
Alasan belum optimalnya pertumbuhan makro ekonomi di Provinsi Lampung ditandai dengan tiga hal yang amat penting serta menyangkut dengan kesejahteraan masyarakat.
Tiga hal tersebut yakni pertama rendahnya pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Hal ini ditandai dengan rendahnya pertumbuhan ekonomi dan berdasarkan data BPS ekonomi Lampung pada triwulan tiga pada tahun 2021 hanya mengalami pertumbuhan 3,05 persen dibandingkan triwulan tiga 2020 yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,23 persen,” kata dia.
Kedua meningkatnya jumlah penduduk miskin. “Penduduk miskin di provinsi lampung tahun 2021 meningkat 0,3 persen dibandingkan tahun 2020,” ucapnya.
Ketiga, terjadi perlambatan pembangunan kualitas sumberdaya manusia (SDM). “Dan perlambatan pembangunan kualitas SDM tahun 2021 atau IPM hanya tumbuh 0,17 persen sedangkan tahun 2018 tumbuh mencapai 0,8 persen,” kata dia.
Maka dari itu, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi makro Lampung di tahun berikutnya pemprov beserta seluruh jajarannya harus bekerja keras.
“Kepala daerah harus bekerja keras lagi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi makro Lampung yang akan berdampak pada perbaikan kesejahteraan masyarakat Lampung,” tutupnya.