Oleh: Budi Bowo L Sekretaris IJP Lampung
Safari Jurnalistik IJP Lampung ke Bandung, Jawa Barat, bagi kami bukan sekadar perjalanan dinas atau kunjungan kerja. Ini adalah napas baru di pengujung tahun pertama kepemimpinan Abung Mamasa, tahun yang penuh dinamika, penyesuaian, sekaligus pembuktian bahwa soliditas organisasi adalah modal utama kami bertahan.

Kunjungan ke Redaksi Pikiran Rakyat menjadi titik awal yang membuka mata banyak dari kami. Di tengah tekanan ekonomi media yang makin berat, mereka tetap berdiri tegak dengan inovasi, adaptasi, dan disiplin editorial yang konsisten. Kami mendengar langsung bagaimana redaksi harus berpikir ekstra kreatif untuk mempertahankan kualitas berita, menjaga kestabilan bisnis, dan tetap memberi ruang bagi jurnalis untuk berkembang.
Sebagai jurnalis daerah, pelajaran itu terasa begitu dekat dengan keseharian kami.
Perjalanan berlanjut ke Kominfo Jawa Barat, tempat kami melihat contoh hubungan pemerintah dan jurnalis yang terjalin tanpa saling mengekang. Ada ruang dialog, ada penghargaan terhadap peran pers, dan ada upaya untuk berjalan sejajar – bukan saling mendominasi.
Model komunikasi seperti ini tentu menjadi catatan penting bagi IJP Lampung. Kami ingin berkolaborasi dengan pemerintah daerah, tetapi tetap menjaga marwah teman-teman media. Kolaborasi bukan berarti tunduk; kolaborasi adalah kerja sama untuk kepentingan publik.
Sebagai pengurus, safari jurnalistik ini terasa seperti momen berkaca. Meskipun belum genap satu tahun berjalan bersama Abung Mamasa, kami (IJP) belajar bahwa memimpin perkumpulan wartawan yang bisa meliput di pemprov Lampung bukan hanya soal program kerja, tetapi juga soal merawat kepercayaan dan semangat kebersamaan.

Tahun pertama mungkin belum sempurna, tetapi safari ini menjadi pengingat bahwa kami pengurus IJP Lampung priode 2025- 2028 sedang melangkah di jalan yang benar.

Dan yang paling penting—perjalanan ini mempertemukan kami kembali sebagai kawan seperjuangan. Di perjalanan, di ruang diskusi, di malam-malam yang penuh cerita, kami merasakan kembali energi yang membuat IJP Lampung berdiri: kekompakan.
Pada akhirnya, safari jurnalistik ini bukan cuma penutup tahun. Ini adalah pengikat semangat. Pengingat bahwa selama kita kompak, IJP Lampung akan terus menjadi rumah yang kuat bagi semua anggotanya, rumah yang siap berkontribusi bagi kemajuan provinsi, tanpa kehilangan jati diri sebagai insan pers.(*)












