Peserta Diklat BAGUNA Sebut Filosofi Banteng Besar Ada di Lampung

LAMPUNGSELATAN – Diklat Nasional Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI – Perjuangan Zona Barat, yang berlokasi di Lampung, telah usai.

Kegiatan yang digelar sejak seminggu lalu ini, ditutup langsung oleh ketua DPD PDI Perjuangan, Sudin. Sebanyak 92 peserta yang berasal dari 16 Provinsi, telah dilatih manajemen Bencana serta Pengendalian Operasi Pencarian dan Pertolongan.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu peserta  perwakilan dari BAGUNA Sumatera Utara, Alexander Ginting nyampaikan kesannya selama satu minggu diklat di Lampung.

Dia menyebut, Kader PDI Perjuangan Lampung begitu luar biasa. Dia menyebut filosofi gajah dan Banteng besar itu Lampung yang punya.

Muklis Basri, Bendahara BAGUNA DPP PDI Perjuangan, memberikan dorprice kepada perwakilan

 

“Selama ini saya hanya mendengar, Gajah saja yang besar di Lampung, ternyata selama saya berada seminggu disini. Tidak hanya gajah, Filosofi Banteng besar itu juga ada di Lampung,” kata dia dengan semangat, Kamis (10/3).

Dia mengakaui, seminggu mengikuti Pelatihan Manajemen Bencana serta Pengendalian Operasi Pencarian dan Pertolongan, banyak pengalaman yamg didapat. Dia menyebut rasa kemanusian harus dijunjung tinggi.

“Selama ini kami hanya tahu kalah dan menang, namun usai ikuti pelatihan BAGUNA ini, rasa kemanusiaan harus di junjung tinggi,” kata dia.

Selain itu, dia juga berterimaksih kepada pengurus BAGUNA Lampung atas kesempatan yg di berikan.

“Kami dipelatihan ini dijaga terus, terukhsus Bu Condro. Kalau kami capeknya seminggu. Tapi, bu Condro lebih,” kata dia.

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjaungan SUDIN mengapresiasi sangat besar terhadap diklatsar BAGUNA Zona Barat.

Dia meminta, para kadar dapat membagikan ilmu yang di dapat dalam diklat BAGUNA ketika sampai didaerah masing-masing.

“Saya tidak ahli agama, tapi seluruh agama mengatakan, jika membagi ilmu. Maka ilmu tidak akan berkurang. Tapi justru ilmu akan bertambah,” kata dia.

Dia menjelaskan, Apabila ada bencana, selalu yang disalakan di atas. Cobaan. Terjadi banjir, longsor, bencana alam.

“Banjir dan tanah longsor Itu ulah manusisa tak beryanggumg jawab. Yang merusak hutan indo itu adalah kementrian kehutanan, sebab yang keluarkan izin menfaatkan hutan LHK, tanpa terkendali,” kata dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Post ADS 1