Sahlan : Pendiri Bangsa Indonesia Menginginkan Kita Bertuhan

LAMPUNG SELATAN – Yang diinginkan oleh pendiri bangsa ini adalah bertuhan. Contohnya, di masing-masing kita, punya KTP dan tertera agama’. Demikian, ditegaskan Anggota DPRD Provinsi Lampung, Sahlan Syukur, dihadapan masyarakat Desa Titiwangi, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan. Sabtu (12/08/2023).

“Nah, kalau kita bertuhan kenapa kita masih sering menggunjing. Kenapa kita tidak peka terhadap masyarakat yang tidak mampu. Nah, disinilah, pentingnya kegiatan sosialisasi ini. Agar, kita semuanya memahami apa makna pancasila,” kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung, Sahlan Syukur saat menggelar kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Untuk materi lebih detail, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung itu melanjutkan. Akan dibahas secara langsung oleh dua narasumber yang sudah hadir di hadapan kita saat ini.

“Nanti ada dua narsum yang akan menyampaikan materi Pancasila, yaitu Mas Dadin Ahmadin, dan Pak Karno. Mereka yang akan memaparkan lebih detail,” ungkapnya.

Namun, perlu diketahui oleh masyarakat Lampung Selatan bahwa. Satu-satunya, partai politik yang masih kita kokoh mempertahankan dan menjunjung tinggi ideologi Pancasila adalah PDI Perjuangan.

“Senang saya berada disini. Apalagi, mayoritas peserta adalah kader PDI Perjuangan. Dan Saya bangga, membawakan sosialisasi Pancasila. Karena, salah satu partai yg masih kokoh mempertahankan, dan menjunjung tinggi ideologi pancasila adalah PDI Perjuangan,” kata Sahlan.

Ditempat yang sama, Dadin Ahmadin (Narasumber) mengatakan bahwa jika mengucapkan pancasila, semua orang pasti bisa. Tapi, sulit untuk mengamalkan. “Kalau ngomong Pancasila mudah diucapkan. Tapi, sulit untuk mengamalkan. Ini yang harus kita rubah,” kata Dadin.

Oleh karena itu, kata Dadin. Pada sosialisasi ini, peserta wajib mengerti dan memahami makna Pancasila secara utuh. Sehingga, dalam implementasi dilingkungan dapat secara baik. Karena, sebagai contoh. Fakta saat ini, setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, istri/suami lebih banyak memegang HP dari pada memperhatikan keluarga dan lingkungan.

“Jadi, kita ini wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Bukan menghapal. Ini penting, karena hari ini ideologi kita sudah mulai luntur. Sebagai contoh,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Post ADS 1