BANDARLAMPUNG – Media sosial (medsos) menjadi kebutuhan masyarakat seluruh elemen.
Medsos bisa jadi alat untuk berbuat baik seperti bersilaturahmi, meraup keuntungan, popularitas, maupun hal positif lainnya. Namun, tak sedikit juga yang menjadikan Medsos sebagai sarana berbuat kejahatan.
Atas dasar itu, wakil rakyat Provinsi Lampung asal Daerah Pemilihan Kota Bandarlampung, Rahmat Mirzani Djausal memfasilitasi kaum muda di kota setempat, untuk bisa belajar mengelola medsosnya secara bijak.
Melalui kegiatan bertajuk “Pengelolaan Media Sosial dan Digital Marketing”, ketua Fraksi Gerindra Lampung itu mengundang beberapa pemateri untuk bisa memberi arahan pada para mahasiswa agar bijak dalam bermedia sosial, salah satu narasumbernya yakni Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Lampung Periode 2011-2014 Rivan Novendra Salim.
Dalam kegiatan yang digelar usai Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) tersebut, Mirza yang juga Ketua HIPMI periode 2008-2011 itu menjelaskan bahwa di era sekarang, medsos sangat mendominasi perubahan pola pikir masyarakat, khususnya kaum muda.
“Banyak pemikiran baru karena medsos. Banya bisnis mati karena medsos, banyak juga bisnis tumbuh karena medsos. Harapan kami, kedepan kita tidak memusuhi medsos. Kami ingin anak bangsa yang kami bina bisa menjadi pahlawan nasional lewat media sosial,” kata Mirza, membuka kegiatan.
Untuk menjadi pahlawan masa depan, tentu harus punya landasan. Mirza menyebut, landasan itu tak lain adalah Pancasila.
“Kami ingin sampaikan betapa pentingnya ideologi Pancasila ini sebagai landasan hidup,” ujarnya.
Mirza meyakini, anak muda yang mengamalkan Pancasila, akan bijak dalam menggunakan medsosnya. Sehingga bisa membawa berkah bagi dirinya, maupun khalayak.
Sementara, Rivan Novendra Salim berpesan agar anak muda bisa memanfaatkan peluang terciptanya ekonomi dengan adanya medsos.
“Kalau dulu kita masih sekolah, nyari duit itu susah. Kalau sekarang, anak SMA banyak yang punya penghasilan Rp10 juta per bulan, modalnya cuma medsos,” ucapnya.
Karenanya, menurut dia, sangat sayang kalau para pemuda tidak bisa mendapat keuntungan dari hobinya bermain medsos. (*)