BANDARLAMPUNG- Rahmat Mirzani Djausal, Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Lampung, mengungkapkan apresiasi mendalamnya terhadap peran ulama, kyai, dan ustadz se-Bandarlampung.
Apresiasi ini disampaikan dalam konteks dukungan yang diberikan oleh para ulama terhadap pasangan Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.
Dalam pernyataannya, Rahmat Mirzani Djausal menyoroti pentingnya kesatuan dan semangat persatuan antara pendukung Prabowo dan Jokowi.
“Dukungan dari kalangan ulama memiliki bobot dan signifikansi yang luar biasa dalam menyatukan beragam elemen masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Djausal, ulama-ulama memiliki peran strategis dalam meredakan isu-isu sensitif, terutama terkait agama, yang seringkali muncul dalam pesta demokrasi.
Pernyataan tersebut mencerminkan upaya untuk memastikan bahwa pemilihan presiden kali ini tidak terjebak dalam dinamika konflik agama.
“Melainkan lebih fokus pada substansi visi dan misi calon pemimpin,” ujar dia.
Djausal juga mengakui bahwa ulama-ulama Bandarlampung menjadi penyejuk dan penenang dalam memastikan suasana politik tetap kondusif.
Ia berharap peran tersebut akan terus memperkuat keberlanjutan demokrasi di Indonesia, di mana partisipasi dan pandangan ulama dihargai sebagai bagian integral dari proses politik.
Dalam merespon deklarasi dukungan dari para ulama, Djausal menggarisbawahi keinginan untuk menjauhkan politik dari isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat.
Ia berharap bahwa para ulama, kyai, dan ustadz tidak hanya menjadi penyejuk, tetapi juga menjadi kontrol untuk mencegah tindakan yang merugikan umat Islam.
Deklarasi dukungan ini bukan hanya sekadar pernyataan politik, melainkan juga sebuah bentuk apresiasi terhadap peran ulama sebagai pemimpin spiritual dan kultural di masyarakat.
Semua pihak yang terlibat dalam deklarasi tersebut menegaskan bahwa proses ini berlangsung dengan damai.
Menunjukkan kematangan politik dan kedewasaan dalam menghadapi perbedaan pandangan.
Dengan apresiasi ini, Rahmat Mirzani Djausal berharap bahwa kolaborasi antara tokoh-tokoh agama dan politik dapat terus memperkuat nilai-nilai persatuan dan kerukunan di tengah masyarakat.
Ini juga menjadi langkah positif dalam mewujudkan pemilihan presiden yang berfokus pada substansi program dan visi pemimpin, tanpa terjerat dalam perang retorika yang merugikan.