LAMPUNG SELATAN — Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI – Perjuangan menggelar Pelatihan Manajemen Bencana serta Pengendalian Operasi Pencarian dan Pertolongan, zona Barat. Kegiatan digelar 4 – 10 Maret 2022, di Tabek Indah, Natar, Lampung Selatan.
Kegiatan yang diikuti, oleh 92 peserta yang berasal dari 16 Provinsi, bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Basarnas dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai narasumber dan pelatih dalam kegiatan.
Hadir dalam kegiatan, Ketua DPP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana PDIP, Ribka Tjiptaning. Wasekjen DPP PDI Perjuangan Sadarestuwati, Kepala Baguna Pusat, Max Ruland Boseke. Anggota DPR RI I Komang Koheri, Mukhlis Basri, Itet Tridjajati Sumarijanto dan Hendro S Yaman. Anggota DPD RI, Bustami Zainudin. Ketua DPD PDIP Lampung, Sudin. Sekretaris DPD PDIP Lampung, Sutono. Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay. Anggota Fraksi PDIP DPRD Lampung. Ketua Pelaksana Kegiatan, Budhi Condriwati. Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto. Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana. Bupati Tanggamus, Dewi Handajani.
Ketua DPP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana PDIP, Ribka Tjiptaning, mengatakan Baguna merupakan badan partai yang dilembagakan secara resmi. Hal tersebut dinilai sebagai pembeda Baguna PDI Perjuangan dengan partai lain.
“Kalau Baguna memberikan pelatihan sesuai dengan prosedur dan porsi yang benar. Sehingga relawan yang turun di tengah bencana tidak salah dalam melakukan pertolongan. Jadi bukan hanya sekadar bagi-bagi sembako,” kata dia.
Oleh karena itu, dirinya berpesan kepada seluruh peserta dan panitia, untuk mengikuti kegiatan secara sungguh – sungguh. Jangan sampai dalam perjalanan kegiatan, ada yang menghilang tanpa pamit. Terkecuali, ada keluarga yang sakit dan meninggal.
“Jangan ketika kegiatan baru setengah perjalanan menghilang tanpa pamit. Tolong ibu Condro catat dan awasi. Kecuali, ada keluarga sakit, dan meninggal. Karena, absen peserta akan saya laporkan langsung ke Ibu Ketua Umum,” tegasnya.
Lebih dari itu, anggota DPR RI itu mengaku bahwa untuk menjadi anggota dan pengurus BAGUNA, harus berani merangkul dan dekati, setiap ada yang terdampak dari korban, bahkan anggap semua itu orang tua mu, dan keluarga mu.
“Konsep Baguna itu, harus bisa gak mandi seminggu. Jangan cari anggota atau pengurus yang pake Hak, Hil dan bersasak,” ujarnya.
Karena, tambah Ribka dalam menyelesaikan persoalan rakyat tidak diukur dari sasak tinggi dan Hil. Yang pasti, Baguna tidak mengenal pembeda, dimanapun harus hadir. “Kalau pesan ibu Mega. BAGUNA “Selalu menangis dan tertawa bersama rakyat”. Ini harus kita implementasikan,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Wasekjen DPP PDI Perjuangan Sadarestuwati, menegaskan bahwa bencana tak cukup diatasi dengan hanya bagi-bagi sembako. Tapi, yang terpenting adalah pertolongan pertama dan evakuasi.
“Tak cukup bagi-bagi sembako, yang utama adalah membantu evakuasi terlebih dahulu. Namun hal tersebut tak bisa serta merta, relawan harus ikut pelatihan dan bersertifikat. Sebab menolong nyawa harus paham ilmunya,” tegasnya.
Sementara, Melalui Zoom. Ketua DPD PDIP Lampung Sudin mengharapkan kepada peserta untuk mengkuti DIKLAT secara baik dan sungguh – sungguh. Untuk kemudian, ketika peserta pulang kedaerah asal masing – masing, dapat menyampaikan dan membagi ilmu kepada pengurus dan anggota yang lainnya.
“Saya berpesan kepada seluruh peserta, untuk serius mengikuti DIKLAT dan setelah kembali ke daerah asal untuk bisa membagikan ilmu yang di dapat,” kata Sudin.
Lebih dari itu, Anggota DPR RI tersebut mengaku. DPD PDIP Lampung dan BAGUNA telah melakukan upaya secara bersama – sama dalam penanggulangan, pencegahan wabah covid – 19, dengan upaya membuka Dapur Jamu di sejumlah titik. Diantarnya, Bandar Lampung.
“Dapur Jamu didirikan sesuai arahan Ketua Umum Ibu Mega Soekarno Putri. Kita sudah laksanakan, karena dalam menjaga imun tubuh salah satu nya ada badan yang sehat, dan untuk itu. Diwajibkan mengkonsumsi jamu,” tegasnya.
