RITME – Setelah sukses di Pontianak dan Makasar. Dirjen Diktiristek Kemdikbud kembali menghadirkan program RekaTalks dan RekaPreneur di Universitas Lampung (Unila), Kamis, (24/11/2022).
RekaTalks dan RekaPreneur yang menghadirkan pemateri dari jajaran pejabat pemerintah, akademisi dari perguruan tinggi, praktisi dari petinggi DUDI dan penerima manfaat program Matching Fund Kedaireka.
Wakil Rektor Bidang PKTIK Unila Suharso, mengatakan, penyelenggaraan Reka Talks dan RekaPreneur bertujuan untuk mendapatkan kecocokan antara program yang ada di perguruan tinggi dan dunia usaha, untuk bersama-sama membangun riset, kerja sama, dan kolaborasi.
“Program ini dapat menyokong peningkatan indikator kinerja utama (IKU) terutama IKU 2, 3, dan 5. Untuk itu diharapkan para peserta baik yang berasal dari dunia industri maupun perguruan tinggi dapat mengaplikasikan program ini secara optimal dan saling memperkaya kerja sama kolaborasi,” ujarnya di sela-sela penyampaian laporan kegiatan.
Ketua Tim PMO Kedaireka, Mahir Bayasut menyampaikan, terdapat peningkatan yang sangat signifikan pada jumlah proposal yang diajukan untuk Matching Fund 2022. Hal tersebut menunjukkan bahwa insan perguruan tinggi dan insan DUDI memiliki semangat kolaborasi inovasi yang semakin tinggi.
Di Provinsi Lampung sendiri, pada tahun 2022 terjadi peningkatan signifikan pada jumlah proposal Matching Fund yang diajukan yaitu 122 proposal atau sama dengan 454% lebih tinggi dibanding persentasenya dibanding tahun sebelumnya.
Melihat tren pertumbuhan ini, Kedaireka menghadirkan program-program pendamping yang memiliki misi menjaga dan terus memupuk semangat kolaborasi tersebut, di antaranya adalah RekaTalks dan RekaPreneur.
Pada seri RekaTalks Unila yang dimoderatori Ayi Ahadiat, ini mengangkat tema “Urgensi Kolaborasi Inovasi Antarperguruan Tinggi dan Industri dalam Bidang Agrikultur”.
Sesi diisi tiga narasumber yakni Plt. Sekretaris Dirjen Diktiristek Kemendikbud Tjitjik Sri Tjahjandarie, Director of Corporate Affair Great Giant Pineapple drh. Welly Soegiono, dan Plt. Rektor Unila Dr. Mohammad Sofwan Effendi.(*)