LAMPUNG SELATAN – Musyawarah bersama antara PT Mina Fajar Abadi (MFA) Banda Aceh dengan perwakilan masyarakat di dua desa, yakni Desa Way muli dan Desa Kunjir, di kantor Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.
Salah satu Tokoh Masyarakat Desa Way Muli M. Syahroni meminta, agar pihak perusahaan PT. MFA ataupun RKM memberikan solusi atas usulan yang disampaikan oleh masyarakat, diantaranya;
1. Perusahaan harus memikirkan dampak atau imbas debu dari kendaraan pengangkut batu seperti debu agar melakukan penyiraman jalan yang dilalui armada pengangkut material.
2. Pemilik warung yang ada di pinggir jalan agar di beri plastik oleh pihak perusahaan sebagai antisivasi debu masuk kejajanan yang dijual.
Menanggapi permintaan warga di 2 Desa, Perwakilan PT. MFA Banda Aceh, Suherman, langsung merespon cepat usulan-usulan yang disampaikan oleh warga Desa Waymuli khususnya.
“Besok mobil penyiraman jalan raya akan langsung kita kerahkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk penyiraman jalan, dalam satu hari pihaknya akan melakukan penyiraman sebanyak tiga kali.
Suherman juga menyampaikan, warung yang berada dipinggir jalan raya akan diberi plastik untuk penutup jualan sesuai dengan usul yang disampaikan oleh pemilik warung.
“Kami mengajak warga masyarakat khususnya Desa Waymuli agar bersatu, bersama sama mendukung pekerjaan ini, agar berjalan sesuai dengan yang kita harapkan bersama,” ajaknya, Senin (16/5).
Sementara Suryana Kepala Desa Way Muli, menyikapi usulan masyarakat terkait Ketua Pokmas yang dinilai kurang bermasyarakat dan kurang berkomunikasi dengan warga akan segera mengambil langkah langkah sesuai dengan keinginan masyarakat Way Muli.
“Sesuai usulan warga, Ketua Pokmas secepatnya akan kita lakukan pemilihan ulang,” tutupnya. (*/WANDI)
