JAKARTA – Kendati mengalami tren penurunan dibandingkan periode tahun lalu, layanan angkutan penyeberangan pada periode Natal dan Tahun Baru 2022 berjalan dengan lancar, aman dan selamat, khususnya di 12 cabang terpantau nasional yang melayani lintasan diantaranya Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Lembar-Padangbai, Kayangan-Pototano, Hunimua-Waipirit, Tanjung Kelian-Tj Api-api, Bitung-Ternate, Bolok-Rote, Ajibata-Ambarita, Telaga Punggur – Tanjung Uban, dan Bajoe – Kolaka.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, ASDP telah menghadirkan layanan prima selama periode Angkutan Natal dan Tahun Baru 2022 khususnya di 12 cabang ASDP yang terpantau nasional, terhitung mulai 17 Desember 2021 atau H-8 Natal hingga 4 Januari 2022 atau H+10.
“Secara keseluruhan layanan penyeberangan periode Nataru mengalami tren penurunan baik penumpang maupun kendaraan pada periode H-8 hingga H+10. Pada 12 cabang pantauan tercatat jumlah trip sebanyak 15.541 atau turun 6,5% dibanding tahun sebelumnya 16.638 trip, penumpang tercatat total sebanya 1,89 juta orang atau turun 9% dibanding tahun 2020 sebanyak 2,07 juta orang. Diikuti kendaraan roda dua sebanyak 111.800 unit atau turun 21% dibanding tahun sebelumnya 141.509 unit, sedangkan kendaraan roda 4 keatas sebanyak 417.700 atau turun 4,29% dibanding tahun sebelumnya sebanyak 436.000 unit,” tutur Shelvy merinci.
Adapun pantauan pada puncak produksi Angkutan Nataru 2021/2022 banding Angkutan Nataru 2020/2021 di 12 Cabang Pantauan pada tanggal 17 s.d 31 Desember 2021 mencatat, roda dua mengalami produksi tertinggi pada tanggal 19 Desember 2021 sebanyak 6.861 unit, diikuti roda empat keatas mengalami produksi tertinggi pada tanggal 22 Desember 2021 sebanyak 24.975 unit, lalu untuk pejalan kaki mencatatkan produksi tertingginya pada tanggal 19 Desember 2021 sebanyak 116.289 orang. Dan jumlah trip total terbanyak tercatat pada tanggal 30 Desember 2021 dengan catatan sebanyak 885 trip dalam 1 hari.
Shelvy mengatakan, ASDP tidak menafikan tren penumpang dan kendaraan cenderung sepi bila dibandingkan realisasi tahun lalu. Hal ini salah satunya dipicu masyarakat sebagian besar menunda perjalanan dengan kapal ferry, dikarenakan faktor cuaca ekstrim di sejumlah pelabuhan dan masih banyak masyarakat yang menunda perjalanan di periode Nataru kemarin.
“Namun, kami tetap melakukan antisipasi kesiapan sarana dan prasarana baik pelabuhan maupun kapal, pengetatan protokol kesehatan, ketersediaan fasilitas umum serta terus mengingatkan pengguna jasa agar mengatur jadwal keberangkatan dengan melakukan reservasi tiket online serta tetap mewaspadai cuaca buruk,” jelasnya.
Pelabuhan Merak mencatat jumlah penumpang sebanyak 559.062 orang atau turun 12,4 persen dibanding tahun sebelumnya 638.300 orang, diikuti kendaraan roda 2 sebanyak 14.000 unit atau turun 48% dibanding tahun sebelumnya 27.000 unit; kendaraan roda 4 keatas sejumlah 123.000 atau turun 4,5 % dibanding tahun sebelumnya 128.000 unit. Lalu, untuk Bakauheni tercatat sejumlah 448.800 orang atau turun 22 persen dibanding tahun sebelumnya 575.000 orang; kendaraan roda 2 sejumlah 11.000 unit atau turun 53% dibanding tahun sebelumnya 23.800 unit; dan kendaraan roda 4 keatas sejumlah 111.500 unit atau turun 7,5 % dibanding tahun sebelumnya 120.600 unit. (*)